Aku tak pernah niat untuk mengusir segala memori itu
Di mana aku bisa terbahak-bahak di bahunya
Indah yang kini menyakitkan
Karena aku yang terlalu sulit bicara
Akhir yang tak indah bukan pengharapan
Dorongan amarah itu sungguh pintar kelabuhi hatiku
Itulah kelemahan otakku yang tak menahannya
Kelopak mataku pun bekerja membendung air mata
Aku sanggup kehilangan dia
Demi ia yang mengejar cinta
Ingatan akan waktuku sama sekali hilang
Kau genggam semua kini
"Kakak tidak akan pernah lupakan adik"
"Terima kasih, tapi bukan kata yang kumau"
"Kakak akan menjaga adik selamanya"
"Maaf bukan aku yang harus dijaga,tapi dirimu sendiri"
"Kakak akan jadi sandaran adik ketika adik menangis"
"Iya,tapi tidak saat aku menangis karenamu"
Mungkin memang benar,harus sampai di sini
Terima kasih atas suara merdumu ketika aku tuli
Terima kasih telah buka mataku ketika aku buta
Terima kasih telah bangkitkan aku saat aku ingin mati
Maaf ku sia-siakan waktuku denganmu
Sampai di sini,Kak....